Saturday, June 19, 2010

What's your Passion?

"Pergi dari masalah yang sedang ada di hadapan kita saat ini"
Tentu semua orang pernah berpikir seperti itu, apalagi bila ia sedang memiliki masalah yang sangat berat.
Dan...hal ini juga terjadi pada diri saya.

Memang kedengarannya ini adalah cara yang dilakukan oleh seorang pengecut. Karena seorang pemberani tentunya akan menghadapi masalahnya, apapun itu tanpa rasa takut.
Akan tetapi, tidak bagiku (untuk saat ini).

Jujur, terkadang saya sampai menangis ketika mendengar lagu "Hajimari no Hi" (Suga Shikao) dan "Montage" (Ost. Miracle Train).
Menangis karena pada kedua lagu itu terkandung makna "kebebasan".
Saya tidak merasa terkekang, namun yang saya rasakan sekarang adalah saya telah "kehilangan sesuatu" yang saya juga tidak tahu apakah "sesuatu yang hilang" itu.

Sesuatu yang saya rasa hilang itu bukanlah sesuatu yang kasat mata, melainkan sesuatu yang tidak terlihat. Sesuatu itu seperti sebuah keinginan kuat untuk melakukan sesuatu dan kurasa orang-orang akan mengatakan itu adalah passion.

Yah, passion. Entah mengapa hal itu "hilang" begitu saja saat saya memulai masa kuliah saya.
Jujur, entah mengapa saya merasa "lebih produktif" pada saat saya sedang berada di luar negeri saat itu. Apa ini karena suasana yang saya rasakan? Ataukah karena tekanan mentan yang saya rasakan saat itu dan sekarang berbeda?

Well...entah mengapa saat ini mau seperti apa saya berusaha untuk terus maju, tetap saja saya "terantuk" sebuah "dinding", yang saya juga tidak tahu apa itu.

Kembali ke lagu yang telah saya sebutkan di atas tadi. Pertama-tama, mari kita mulai dengan cuplikan lirik lagu dari Suga Shiakao yang berjudul "Hajimari no Hi"


Run away, run away, run away yup!
doko made mo Go faraway yup!
hanarebanare ni naru kurai nara kou narya dou de mo nari yagare ya
MORARISUTO tachi ga sawagou ga
NIHIRISUTO tachi ga waraou ga
RIARISUTO tachi ga muri datte iou ga
mou hajimatterun da kono SHOW wa you wa
ima sara mou osoi arukihajimeta kansen dourozoi
SUROOMOOSHON de ugoku keshiki mita koto mo nai sono mokutekichi e to
mae e mae e mae e mae e atarashii juusho to namae de
hajimeyou ze atarashii DORAMA atarashii ore no PAATONAA yo


Translation:

Runaway, runaway, runaway, yup!
Anywhere, go far a way, yup!
If we get separated, if it's dark, if it gets like this, and I hate it, but I can't help it
Even if the MORALISTS kick up a fuss
Even if the NIHILISTS laugh
And even if the REALISTS say it's useless
This show already started, it's the climax,
It's late already and we just started walking along the highway
The scenery moves in slow motion as we're heading towards some destination we've never seen
Forward, forward, forward, forward, with a new name and address
Let's get started, new drama, my new partner!


Dari cuplikan lirik di atas, terlihat perasaan seseorang yang ingin sekali pergi berpetualang untuk mencari hari esok yang lebih baik dari saat ini. Hari esok dimana ia dapat "mengulang" hidupnya sekali lagi dan memulai segalanya dari awal.
Bertemu dengan orang-orang yang baru, tempat yang baru dan pengalaman yang baru.

Sedangkan untuk lagu "Montage"

kick out
kyuu ni hourikomaretanjanai ze
GAMAN tsuyoi marionette show
koe wo kikasete mite yo
ganjou ni sejou SHITETA soul
why don't you cry

Translation:

Kick out
Aren't you diving in a little too suddenly?
Trying so hard with your marionette show
Try listening to my voice
You've locked your soul into being tough
Why don't you cry?


Yang saya rasakan saat mendengar bait ini adalah saya menyadari bahwa selama ini saya selalu berusaha tegar untuk terus "survive" setelah saya kehilangan passion. Selalu tampak ceria dan tertawa, seakan-akan tidak mengalami masalah apapun. "Just smile and everything will be alright" adalah kalimat yang berusaha saya tanamkan dalam diri saya. Yah walau terkadang benar-benar sakit sekali rasanya.
Sakit, karena terkadang ada beberapa hal yang memang harus saya "simpan" sendiri, setelah saya merasa cukup untuk "membuka" nya kepada seseorang.

Menangis...sepertinya sudah menjadi salah satu kegiatan yang (hampir rutin) saya lakukan sebelum tidur, entah itu menangis sesunggukan ataupun menangis dalam diam. Dalam tangisan itu, saya selalu berharap semoga beban saya dapat mengalir bersama dengan air mata yang saya keluarkan malam ini...

Tuesday, November 17, 2009

Antara Ego dan Perasaan

Seperti judul di atas, manakah yang akan anda pilih? Apakah itu ego anda atau perasaan anda?
Well, jujur saja entah mengapa hari ini (saat ini ketika saya mengetik blog ini), saya benar2 sedang kacau. Benar-benar sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.

Ego, setiap orang pasti mempunyai ego yang berbeda. Namun, apabila ego yang dimiliki sudah sangat besar dan tidak terkendali lagi, hal itu akan sangat membahayakan bagi manusia dalam segala hal.

OK, kalau mau diambil kesimpulan, ego saya sebagai seorang manusia MUNGKIN sedang berada di stadium akhir, dimana ego lebih berkuasa dari perasaan (dan akal sehat).

Ya, saya berkata begitu karena saat ini ego saya mengatakan bahwa "saya ingin diakui" hanya sesimpel itu saja yang saya mau.
Terkadang saya merasa sepertinya saya hanya merepotkan orang lain saja. Merepotkan dan mengotori serta memenuhi inbox-inbox orang lain dengan sesuatu yang saya buat yang (mungkin) useless...

*sigh*

Ok, saya tidak peduli dan tidak mengejar "like" "fav" atau apalah (what a bullshit for me) yang intinya karya saya disukai oleh orang-orang. Sebenarnya saya cukup terhibur walau anda mengkritik hasil karya saya aneh atau apapun. Karena setidaknya anda masih "mengganggap" saya. Saya mengetahui perasaan ini setelah saya melihat pengalaman dari beberapa teman saya (sesama underdog artist). Entah mengapa walaupun kami tidak pernah bercerita satu sama lain, saya bisa memahami perasaan mereka, yang juga ingin mendapat pengakuan. Bagi kami "like", "fav" (or whatever it is) hanyalah merupakan suatu "bonus" bagi kami.

Dan... jujur sampai saat ini saya merasa sangat enggan untuk menampilkan apa yang saya buat. Cukup saya dan Tuhan saja yang tahu apakah itu...

Monday, November 9, 2009

All of us are Gambler

"Kita semua adalah seorang pejudi, tidak terkecuali siapapun dia."

Saya setuju akan hal itu. Mengapa? Karena semua makhluk hidup, tanpa terkecuali siapapun dia, pasti akan bertaruh, bertaruh untuk bertahan hidup di dunia yang kejam ini.
Pertaruhan semua makhluk hidup sudah dimulai bahkan sebelum kita menginjakkan kaki kita di dunia ini.
Kita terus bertaruh untuk hidup di dalam rahim ibu kita selama 9 bulan 10 hari. Terus bertahan untuk dapat terus bernafas dan berkembang dengan segala upaya tanpa tahu apa yang akan kita hadapi selanjutnya.
Kemudian, setelah kita berhasil lahir di dunia ini, kita juga masih harus mempertaruhkan nyawa kita dengan beradaptasi di dunia luar, dimana kita harus mengandalkan segala hal yang kita miliki hanya untuk bertahan hidup.

Ok, hal di atas hanyalah sebuah contoh dari makhluk hidup yang berusaha untuk terus hidup dengan mempertaruhkan segala hal yang kita punya. Tetapi, bukan itu yang ingin saya bahas.
Yang ingin saya bahas adalah, "bagaimana seorang mahasiswa/i yang harus bertaruh demi mendapatkan nilai yang baik?"

Well, nmungkin untuk sebagian besar akan menjawab, "yah usaha lah!", "kerja keras", "do ur best", dsb. dan saya tidak akan mengatakan apakah jawaban itu tepat atau tidak. Hal itu relatif, karena setiap individu akan mempunyai jawaban yang beragam.

Sekarang masuk ke inti pembicaraan. Ada 1 hal yang mengganjal saya selama ini. "Apakah saya harus benar2 mengandalkan sesuatu yang dinamakan dengan "keberuntungan" untuk memenangkan pertaruhan ini?"
Bila anda berpikir saya bertaruh uang, anda salah. Yang saya pertaruhkan disini adalah masa depan, harga diri, dan kemampuan saya sebagai seorang mahasiswi.
Masa depan saya setelah lulus nanti, harga diri saya sebagai seorang manusia (dan mahasiswi), serta kemampuan saya sebagai seorang calon designer.

Ketiga hal itulah yang saya pertaruhkan selama ini. Kalau anda berpendapat saya nekat, saya akui bila saya memang nekat. Saya bisa saja mempertarukan segalanya apabila saya harus demi mendapatkan hasil yang saya inginkan (dan hal ini sudah menjadi kodrat seorang manusia).
Namun, terkadang hasil yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang kita hadapi.
Apalagi kalau kita sudah berusaha semaksimal mungkin, dengan mengerahkan segala hal yang kita miliki. Pasti akan terlintas dipikiran kita, "apakah selama ini yang telah kulakukan itu masih belum bisa kusebut dengan kemampuan maksimal? apakah masih ada cara lain? jadi aku harus bagaimana agar hasilnya bisa sesuai dengan yang kuinginkan?"

Jujur saja, hal ini sangat mengganggu bagi saya (berhubung saya juga adalah salah 1 orang yang selalu berpikir seperti itu). Entah mengapa semakin saya pikirkan, rasa2 nya bukan jawaban yang saya temukan, malah hanya masalah baru yang muncul.
Masalah baru dimana saya berpikir untuk bertaruh dengan hal yang "lebih ekstrim" lagi.
Apakah itu? Well, saya tidak akan memberitahu apakah itu, namun ada 1 hal yang perlu di renungkan lagi sebagai penutup dari pembahasan ini.

"Kita PASTI berjudi, walaupun kita bukan benar2 berjudi dengan menggunakan uang atau bermain kartu. Apapun itu, kita pasti HARUS rela untuk kehilangan sesuatu apabila kita kalah dalam pertaruhan kita."

Jadi, kalau anda berkata bahwa, "saya tidak pernah berjudi dan tidak akan berjudi." Maka, dalam hati saya akan bergumam, "anda benar2 orang yang munafik dan hal yang anda ucapkan itu semuanya adalah omong kosong. It's a bullshit!"